Salah satu cara cepat selamat dari rasa kebencian dan mencaci maki siapapun, baik jika itu kita ucapkan secara terang-terangan maupun jika kita pendam dalam hati, adalah dengan menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan. Biarkan Tuhan yang menilainya. Biarlah Tuhan yang menjadi hakimnya. Jangan sampai kita terjebak main hakim sendiri. Karena kita tidak tahu, siapa yang lebih baik atau lebih buruk diantara sesama kita dimata Tuhan. Boleh jadi orang yang sangat kita benci itu, justru lebih baik dimata Tuhan. Atau sebaliknya. Kita tidak pernah tahu yang sebenarnya. Itu sepenuhnya adalah rahasia Tuhan. Bagaimana pun baiknya kita menurut diri kita sendiri, sedikitpun kita tidak boleh merasa GR, merasa hebat dan merasa mulia dihadapan siapapun, apalagi di hadapan Tuhan. Kita harus selalu merasa belum ada apa-apanya. Pengakuan bathin seperti itulah yang akan menyelamatkan kita ketimbang merasa diri kita sudah lebih baik dari orang lain. Kita harus selalu merendahkan hati, membuang ego dan ber...
Suara hati adalah bisikan kebenaran dari Tuhan. Ciri-cirinya adalah, inspirasi, ide atau hasrat yang dirasakan itu mengarah pada kebaikan. Hawanya sejuk dan teduh. Tidak tergesa-gesa dan juga tidak rakus. Intinya takarannya pas dan sekaligus menyelamatkan. Kemudian jika hawa nafsu, itu datang dari diri kita sendiri. Keinginan kita sendiri terhadap apapun. Bisa berupa kebaikan dan bisa juga sebaliknya yaitu keburukan. Bedanya dengan suara hati, hawa nafsu ingin melebih-lebihkannya melampaui batas. Ada ambisi yang meluap-luap terhadapnya. Hawanya panas, terasa mendesak dan grasak-grusuk. Sedang bisikan Setan, adalah tipu daya yang datang dari luar diri kita sendiri tanpa kita sadari. Cirinya adalah, menimbulkan keraguan di hati kita. Ada rasa was was. Ada konflik bathin antara ingin mengikuti suara hati dengan mengikuti hawa nafsu. Lalu menyusupkan pembenaran bahwa apa yang dinginkan hawa nafsu itu adalah benar. Sedang yang datang dari suara hati itu keliru. Artinya menjebak kita u...