Tidak semua
orang yang rajin beribadah itu adalah orang yang beriman pada Tuhan. Umumnya
mereka adalah orang yang menipu Allah. Mereka melakukan semua itu hanya untuk
bersiul dan membanggakan diri. Mereka menggunakan ibadah itu sebagai perhiasan
dirinya di hadapan orang lain. Sedang hatinya, buta dan tuli terhadap Allah.
Termasuk
tidak semua yang berbicara tentang Tuhan dan agama Allah itu adalah orang yang
beriman pada Tuhannya. Umumnya mereka juga menggunakan hal itu sebagai hiasan
dirinya dihadapan orang lain. Mereka gunakan itu untuk saling berbantah-bantah.
Atau untuk saling bermegah-megah diri dengan sedikit ilmu yang mereka dapatkan.
Mereka yang
demikian adalah orang-orang yang berdusta. Mereka sibuk mengejar kemegahan
dunia dengan menjual agama Allah. Tidak ada yang bersamayam di hati mereka kecuali
hanya mabuk mengejar kemegahan duniawinya. Atau untuk memuaskan selera hawa nafsunya.
Begitu juga
dengan mereka yang melarikan diri pada Allah karena tak tahan menerima kepedihan
atau kegagalan hidupnya, juga adalah para penipu Allah. Mereka mendekatkan diri
pada Allah, bukan karena mereka beriman pada Allah. Tapi untuk mengintai agar
Allah jadi penolong yang mengabulkan segala apa yang mereka impikan dengan
kehidupan duniawinya. Hatinya tetap dipenuhi syahwat duniawi. Tapi karena gagal
dan terluka, mereka gunakan agama Allah sebagai kecap ajaib untuk
mendapatkannya.
Mereka
mengira Allah tidak tahu apa yang mereka sembunyikan dalam hatinya. Padahal
diri mereka yang telah dibutakan oleh hawa nafsu kebinatangannya sendiri. Mereka
tak sadar bahwa dalam dirinya ada penyakit. Lalu Allah tambah penyakitnya itu
sehingga dia menjadi terhijab untuk beriman dan berpasrah diri pada Allah.
Hanya mereka yang hatinya telah mencintai Allah dan RasulNya yang akan mendapat keselamatan dari Allah. Sedang mereka yang mencintai selain itu, dirinya akan hidup dalam kesusahan tiada henti. Terombang ambing dalam kesesatan. Hatinya terkurung dalam kegelapan yang sangat mencekam.
Komentar
Posting Komentar