Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Cara Cepat Selamat dari Kebencian dan Caci Maki

Salah satu cara cepat selamat dari rasa kebencian dan mencaci maki siapapun, baik jika itu kita ucapkan secara terang-terangan maupun jika kita pendam dalam hati, adalah dengan menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan. Biarkan Tuhan yang menilainya. Biarlah Tuhan yang menjadi hakimnya. Jangan sampai kita terjebak main hakim sendiri. Karena kita tidak tahu, siapa yang lebih baik atau lebih buruk diantara sesama kita dimata Tuhan. Boleh jadi orang yang sangat kita benci itu, justru lebih baik dimata Tuhan. Atau sebaliknya. Kita tidak pernah tahu yang sebenarnya. Itu sepenuhnya adalah rahasia Tuhan. Bagaimana pun baiknya kita menurut diri kita sendiri, sedikitpun kita tidak boleh merasa GR, merasa hebat dan merasa mulia dihadapan siapapun, apalagi di hadapan Tuhan. Kita harus selalu merasa belum ada apa-apanya. Pengakuan bathin seperti itulah yang akan menyelamatkan kita ketimbang merasa diri kita sudah lebih baik dari orang lain. Kita harus selalu merendahkan hati, membuang ego dan ber...

Perbedaan Suara Hati, Hawa Nafsu, Bisikan Setan dan Cara Kerjanya

Suara hati adalah bisikan kebenaran dari Tuhan. Ciri-cirinya adalah, inspirasi, ide atau hasrat yang dirasakan itu mengarah pada kebaikan. Hawanya sejuk dan teduh. Tidak tergesa-gesa dan juga tidak rakus. Intinya takarannya pas dan sekaligus menyelamatkan. Kemudian jika hawa nafsu, itu datang dari diri kita sendiri. Keinginan kita sendiri terhadap apapun. Bisa berupa kebaikan dan bisa juga sebaliknya yaitu keburukan. Bedanya dengan suara hati, hawa nafsu ingin melebih-lebihkannya melampaui batas. Ada ambisi yang meluap-luap terhadapnya. Hawanya panas, terasa mendesak dan grasak-grusuk. Sedang bisikan Setan, adalah tipu daya yang datang dari luar diri kita sendiri tanpa kita sadari. Cirinya adalah, menimbulkan keraguan di hati kita. Ada rasa was was. Ada konflik bathin antara ingin mengikuti suara hati dengan mengikuti hawa nafsu. Lalu menyusupkan pembenaran bahwa apa yang dinginkan hawa nafsu itu adalah benar. Sedang yang datang dari suara hati itu keliru. Artinya menjebak kita u...

Dibalik Neraka Tersembunyi Isteri atau Suami Kita

Ketika Suami atau Isteri kita tidak seperti yang kita harapkan apapun tentangnya, misalnya minatnya, kesibukannya, sikapnya, tindakannya maupun kepeduliannya terhadap kita, maka yakinkan diri kita, bahwa itu adalah cobaan dari Tuhan untuk kita. Tuhan sedang menguji kita melalui pasangan hidup kita. Apakah kita akan lupa pada Tuhan gara-gara dia atau tidak. Lalu disisi lain, apakah kita juga akan berbuat seperti dia atau tidak, setelah diperlihatkan Tuhan pada kita, betapa tidak eloknya bersikap dan berprilaku seperti pasangan kita tersebut. Lupa pada Tuhan disini sangat luas artinya. Misalnya apakah kita hanya sibuk memikirkan pasangan kita saja di hati sepanjang hari sepanjang waktu. Sibuk menilainya, mengkritiknya, mengutuknya apalagi membencinya setengah mati. Termasuk sibuk berharap ini itu terhadapnya dan sekaligus bersikeras ingin mengubahnya. Baik jika itu kita nyatakan secara terang-terangan maupun hanya kita simpan dalam hati. Maka akibatnya sudah jelas. Kita akan mend...

Kupas Lugas Sejarah, Arti dan Rincian Lengkap Sifat 20 Tuhan

Sifat 20 maksudnya adalah 20 intisari beragam sifat Tuhan yang   terdapat dalam Al-Quran (khususnya asmaul husna) dan Hadits. Kumpulan sifat wajib atau sifat yang tidak mungkin tidak ada pada Tuhan. Itu bukan berarti bahwa sifat Tuhan hanya 20.   Tuhan sebagai Dzat yang tak terbatas tentu sifat-sifatNya juga tak terbatas, dimana itu hanya Tuhan sendiri yang tahu. Sifat 20 itu hanya sebagai ringkasan pokok-pokok sifat-sifat Tuhan agar mudah dipahami manusia untuk memurnikan akidah Islamiah atau tauhid keislamannya. Jadi rumusan sifat 20 itu adalah hasil olah pikir atau ijtihad para ulama. Bukan nash langsung secara harfiah yang terdapat dalam Al Quran dan Hadits. Ulama yang dimaksud adalah para ulama Ahlussunnah wal jama’ah 3 abad setelah Nabi Muhammad meninggal, yaitu di zaman kejayaan dinasti Abbasiyah. Kajian tentang itu dimulai dari Imam Hasan Al-Asyari, Imam Maturidi, Imam Baqillani sampai Imam Haramain. Namun yang merumuskannya secara terstrukur dan sistematis 5 abad ke...