Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Ciri-ciri Orang yang Menipu Tuhan

Tidak semua orang yang rajin beribadah itu adalah orang yang beriman pada Tuhan. Umumnya mereka adalah orang yang menipu Allah. Mereka melakukan semua itu hanya untuk bersiul dan membanggakan diri. Mereka menggunakan ibadah itu sebagai perhiasan dirinya di hadapan orang lain. Sedang hatinya, buta dan tuli terhadap Allah. Termasuk tidak semua yang berbicara tentang Tuhan dan agama Allah itu adalah orang yang beriman pada Tuhannya. Umumnya mereka juga menggunakan hal itu sebagai hiasan dirinya dihadapan orang lain. Mereka gunakan itu untuk saling berbantah-bantah. Atau untuk saling bermegah-megah diri dengan sedikit ilmu yang mereka dapatkan. Mereka yang demikian adalah orang-orang yang berdusta. Mereka sibuk mengejar kemegahan dunia dengan menjual agama Allah. Tidak ada yang bersamayam di hati mereka kecuali hanya mabuk mengejar kemegahan duniawinya. Atau untuk memuaskan selera hawa nafsunya. Begitu juga dengan mereka yang melarikan diri pada Allah karena tak tahan menerima kepe...

Mesin Produksi dan Cara Kerja Riya (Gila Pamer) dalam Diri Kita

Jika hati kita memang condong pada pencitraan diri, maka basa basi, kepura-puraan, kemunafikan dan sejenisnya akan otomatis menjadi pakaian kepribadian kita. Mau dipoles, dibelokkan dan ditutup dengan cara apapun, isinya akan tetap sama. Tak kan beranjak dari dusta. Dan itu termasuk salah satu jenis penyakit hati, yaitu ambisi untuk bermegah-megah diri dan riya atau gila pamer.

Inti Tugas Manusia Sepanjang Hidupnya di Kerajaan Tuhan

Tugas kita sebagai manusia di kerajaan langit dan bumi ini, hanya mengingat Tuhan sebagai Pemiliknya, memujaNya, lalu taat dan patuh mengabdi padaNya. Tentang apa hasilnya dari segala perbuatan kita itu, bukan lagi hak kita. Tak layak dan tidak sopan upah dari semua itu kita bayangkan dan harapkan. Apalagi memintanya. Sepenuhnya itu adalah hak dan wewenang mutlak Tuhan sebagai Pemilik kerajaanNya. Apakah kita akan diberi hadiah atau tidak, atau akan diperlakukanNya seperti apa, kita menyerah saja. Tidak boleh cerewet dan banyak cincong. Kita sebagai budakNya harus tawadhu, tertunduk   malu dan pasrah saja dihadapanNya. Karena memang untuk itulah tujuan Tuhan menciptakan kita sebelumnya. Dia ingin kita kenali. Lalu setelah mengenalNya, Dia ingin kita memujiNya. Lalu taat dan patuh padaNya. Tentang apapun yang kita butuhkan selama hidup di dunia ini, Dia sudah berjanji untuk mencukupinya. Begitu juga dengan berbagai kesulitan yang kita hadapi, dia pun sudah berjanji akan mengur...

Sebab Masalah Itu Hanya Ilusi

Kadang sesuatu yang kita anggap masalah, hingga kita merasa tersiksa karenanya, bisa jadi sesungguhnya itu bukan sebuah masalah. Tapi kita sendiri yang merasa bahwa itu benar benar sebuah masalah yang rumit, menyusahkan dan menyakitkan. Meskipun kita sudah bersusah payah memikirkan dan mengurusnya, tetap saja semua itu tak berubah. Begitulah cara Tuhan menguji maupun merajam kita. DibuatNya segala sesuatu tampak dan terasa sebagai masalah bagi kita, sehingga kita serasa dikepung oleh banyak hal dalam hidup kita. Ibaratnya ditempelkan Tuhan kaca mata rusak untuk kita. Sehingga kemana pun kita memandang, yang terlihat hanya ketidakberesan dalam penglihatan kita. Sebaliknya giliran Tuhan sedang melapangkan kita, maka apapun jadi tak masalah bagi kita. Walaupun sebenarnya begitu banyak masalah yang menimpa kita. Tapi semua itu sama sekali tidak membuat kita merasa susah. Hidup ini jadi terasa lapang bagi kita. Rasanya apa yang kita miliki dengan berbagai kondisi, langsung cukup bahka...