Berdasarkan pengalaman saya, Ketika kita terlalu banyak mikir tentang Tuhan, apalagi dipaksakan, hasilnya Tuhan menjadi objek logika penalaran. Wajah Tuhan menjadi filosofis. Tuhan hanya menjadi sebuah gagasan abstrak yang kering. Kita jadi sulit membayangkan Tuhan secara spontan sebagai labuhan hati. Persis seperti kita membayangkan benda mati. Sama dengan ketika kita membayangkan tubuh Ibu kita adalah tumpukan sel atau dibentuk oleh bagian terkecil dari anasir mahkluk hidup. Maka sosok ibu kita sebagai sebuah pribadi, akan langsung punah. Tak kan berpengaruh apapun lagi pada diri kita secara emosional. Karena begitu nama Ibu kita disebut, yang kita ingat, hanya jejaring sel yang jalin berkelindan di setiap inchi tubuhnya. Lain cerita jika sosok ibu yang kita bayangkan secara natural seperti selama ini, yaitu sosok utuh seorang manusia. Dia menjadi benar benar hidup di hati kita. Beliau terasa sebagai labuhan keluh kesah hati kita. Tempat kita kembali, tempat kita mengadu, temp...
Wawasan, renungan dan pengalaman spiritual seputar Islam, iman, ihsan, Tuhan dan seputarnya