Langsung ke konten utama

Perbedaan Agama Dunia, Agama Akhirat dan Agama Tauhid

Bila diselami, secara hakikatnya agama ada 3 jenis. Pertama agama dunia, kedua agama akhirat dan ketiga agama tauhid.

Agama dunia maksudnya, agama yang tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan dunia. Agama dipakai, atau Tuhan didekati, hanya untuk memuaskan berbagai keinginan, kebutuhan, dan kesenangan diri dalam menjalani hidup kongkrit sehari-hari. Misalnya agar masalah yang dihadapi bisa teratasi, agar dapat rezeki, agar penyakit yang dialami bisa sembuh dan sejenisnya. Intinya agama dan Tuhan, digunakan untuk memenuhi berbagai proposal hawa nafsu.

Agama akhirat maksudnya, agama yang tujuannya adalah untuk mengincar kehidupan akhirat, yaitu agar diri setelah mati, jadi terhindar dari azab neraka dan sekaligus agar mendapatkan kesenangan di sorga. Intinya tetap dalam rangka mendapatkan apa yang disenangi. Tetap tujuannya adalah untuk memenuhi proposal hawa nafsu diri.

Sedang agama tauhid maksudnya adalah agama yang tujuannya untuk mengesakan Tuhan dari berbegai seginya. Intinya hanya untuk memuliakan Tuhan. Tuhanlah yang menjadi pusat kesadaran. Beragama atau mendekatkan diri pada Tuhan, tujuannya hanya untuk mempersembahkan sikap kehambaan pada Tuhan. Rela dan patuh demi Tuhan tanpa syarat dan harapan ganti rugi apapun. Tulus, pasrah dan ridho hanya untuk Tuhan. Kalaupun kemudian kehidupan dunia jadi dimudahkan Tuhan, atau kehidupan akhirat jadi selamat, itu hanya sebagai rahmat atau bonus tak terduga dari Tuhan. Bukan sesuatu yang diniatkan dari awal mendekatkan diri pada Tuhan. Bukan itu yang jadi tujuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciri-ciri Orang yang Menipu Tuhan

Tidak semua orang yang rajin beribadah itu adalah orang yang beriman pada Tuhan. Umumnya mereka adalah orang yang menipu Allah. Mereka melakukan semua itu hanya untuk bersiul dan membanggakan diri. Mereka menggunakan ibadah itu sebagai perhiasan dirinya di hadapan orang lain. Sedang hatinya, buta dan tuli terhadap Allah. Termasuk tidak semua yang berbicara tentang Tuhan dan agama Allah itu adalah orang yang beriman pada Tuhannya. Umumnya mereka juga menggunakan hal itu sebagai hiasan dirinya dihadapan orang lain. Mereka gunakan itu untuk saling berbantah-bantah. Atau untuk saling bermegah-megah diri dengan sedikit ilmu yang mereka dapatkan. Mereka yang demikian adalah orang-orang yang berdusta. Mereka sibuk mengejar kemegahan dunia dengan menjual agama Allah. Tidak ada yang bersamayam di hati mereka kecuali hanya mabuk mengejar kemegahan duniawinya. Atau untuk memuaskan selera hawa nafsunya. Begitu juga dengan mereka yang melarikan diri pada Allah karena tak tahan menerima kepe...

Mesin Produksi dan Cara Kerja Riya (Gila Pamer) dalam Diri Kita

Jika hati kita memang condong pada pencitraan diri, maka basa basi, kepura-puraan, kemunafikan dan sejenisnya akan otomatis menjadi pakaian kepribadian kita. Mau dipoles, dibelokkan dan ditutup dengan cara apapun, isinya akan tetap sama. Tak kan beranjak dari dusta. Dan itu termasuk salah satu jenis penyakit hati, yaitu ambisi untuk bermegah-megah diri dan riya atau gila pamer.

Sebab dan Tujuan Saya Membuat Blog Wasilun Ini

Sejak saya masuk Islam, akhir Mei 2024, saya sering menuliskan renungan dan munajat spiritual saya di Sosmed seperti Facebook dan WhatsApp. Saya sebut masuk Islam, bukan berarti sebelumnya saya beragama lain. KTP saya sejak lahir Islam. Tapi seingat saya sejak tahun 2000-an, kesadaran saya sudah atheistik. Tak percaya lagi akan adanya Tuhan. Baru pada akhir Mei 2024 itu, secara tiba tiba diluar dugaan saya, saya benar benar meyakini bahwa Tuhan itu ada. Dan bahwa Nabi Muhammad itu benar benar utusan Allah. Itu disebabkan oleh pengalaman yang sangat tragis dalam hidup saya. Tentang ini saya tulis pada postingan lain. Intinya saya akui, bahwa saya baru benar benar syahadat dari hati saya, adalah saat itu. Maka sejak saat itu, setiap usai Sholat hingga menangis, saya sering menuliskan renungan dan munajat saya di Facebook dan WhatsApp. Tapi respon orang, tak seperti yang saya bayangkan. Umumnya datar alias tak menggubrisnya. Bahkan saya juga jadi bahan cibiran dan bullyan dari tem...