Saat kita
lagi ceria dan merasa bahagia, karena sebab apapun, jangan kita kira kondisi
seperti itu akan terus begitu, seakan perang telah usai seakan badai telah
berlalu untuk selamanya. Karena cepat lambat, di kemudian hari juga akan
terjadi kebalikannya diluar dugaan kita. Misalnya sesudahnya kita justru dilanda
kemurungan, kesedihan dan kepedihan yang tak tertahankan tanpa disangka-sangka.
Tapi sebaliknya
juga jangan merasa bahwa disaat jatuh itu kita akan tetap begitu adanya
selamanya. Cepat lambat nanti juga akan berubah lagi tanpa setahu kita.
Begitulah
seterusnya silih berganti dan tak pernah henti. Tak ada yang tetap dalam hidup
ini. Semuanya selalu berubah. Tak ada yang abadi kecuali hanya Tuhan. Dan selalu
tersebar berbagai rahasia tersembunyi disisipkan Tuhan disepanjang hidup kita,
sehingga kita tidak pernah tahu kepastian akhir dari riwayat hidup kita dan
siapapun.
Jamal adalah sisi keelokan dan keindahan Tuhan. Kelapanghan dan kebahagiaan hidup, adalah salah satu penampakan dari sifat Jamal Tuhan dimuka bumi ini. Sedang Jalal adalah sifat Kemahakuasaan dan Keperkasaan Tuhan. Maka kesusahan dan penderitaan, adalah salah satu penampakan dari sifat Jamal Tuhan tersebut. Kita tak punya pilihan selain menerima keduanya secara serentak dengan tulus. Itulah yang dimaksud dengan ridho terhadap Tuhan. Kita rela dan senang hati dengan segala kehendak Tuhan terhadap diri dan hidup kita.
Komentar
Posting Komentar