Langsung ke konten utama

Bersiaplah Mengikuti Tarian Tuhan

Jadilah seperti seorang budak yang tak pernah punya ketetapan dihadapan Tuhan. Jangan mengira semua tentang kita saat ini, akan tetap begitu adanya. Tetaplah bersiap untuk ditarik tarik kemana pun kita akan ditarik oleh Tuhan. Tetaplah bersiap untuk berpindah dari suatu keadaan dan suasana hati, ke keadaan dan suasana hati yang lain sesuai yang dinginkan Tuhan. Karena Tuhan, tak kan pernah henti mengekspresikan sifat JamalNya (keindahan) dan sifat JalalNya (keperkasaan) sesuai kehendakNya.

Kadang kita ditempatkan Tuhan pada keadaan yang lapang. Lalu tiba-tiba dijepitkan Tuhan dalam kondisi yang sulit. Kadang hati kita dilapangkan oleh Tuhan. Tapi diluar dugaan kita kemudian tiba tiba hati kita juga dibuat sedih dan gelisah tak menentu oleh Tuhan. Baik buruk, sehat sakit, senang susah, lapang sempit dan seterusnya, akan selalu digulirkan Tuhan tiada henti disepanjang hidup kita.

Jika hati kita lengah, apalagi mengira kita akan tetap seperti saat ini, maka sesudahnya kita akan kaget. Akan selalu heran kenapa kita jadi begini kenapa jadi begitu. Kenapa orang memperlakukan kita begini dan kenapa begitu. Kenapa juga situasi kita jadi begini dan jadi begitu. Kita jadi tidak siap menghadapi perubahan demi perubahan yang digiring oleh Tuhan. Kita akan kacau dan gelisah sendiri dihadapan tarian kehendak Tuhan terhadap diri kita. Dan bergantung pada orang, pada keadaan dan pada diri sendiri menghadapi semua itu, juga tak kan membantu. Karena hanya Tuhanlah satu-satunya kunci solusi untuk semua itu.

Karena itu katakan dalam hati:
“Aku ini adalah budakMu Tuhan. Akulah biduk kecil di tengah lautan yang rela Engkau tiup kemanapun Engkau kehendaki. Dan padaMu jua aku memohon, jadikanlah aku orang yang selalu ridho dengan segala kehendakMu. Jika aku lemah tak berdaya mengikutinya, aku mohon berilah aku kekuatan. Dan ketika telah Engkau beri aku kekuatan, mohon jadikan hati ini selalu ingat dan bersyukur padaMu”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebab dan Tujuan Saya Membuat Blog Wasilun Ini

Sejak saya masuk Islam, akhir Mei 2024, saya sering menuliskan renungan dan munajat spiritual saya di Sosmed seperti Facebook dan WhatsApp. Saya sebut masuk Islam, bukan berarti sebelumnya saya beragama lain. KTP saya sejak lahir Islam. Tapi seingat saya sejak tahun 2000-an, kesadaran saya sudah atheistik. Tak percaya lagi akan adanya Tuhan. Baru pada akhir Mei 2024 itu, secara tiba tiba diluar dugaan saya, saya benar benar meyakini bahwa Tuhan itu ada. Dan bahwa Nabi Muhammad itu benar benar utusan Allah. Itu disebabkan oleh pengalaman yang sangat tragis dalam hidup saya. Tentang ini saya tulis pada postingan lain. Intinya saya akui, bahwa saya baru benar benar syahadat dari hati saya, adalah saat itu. Maka sejak saat itu, setiap usai Sholat hingga menangis, saya sering menuliskan renungan dan munajat saya di Facebook dan WhatsApp. Tapi respon orang, tak seperti yang saya bayangkan. Umumnya datar alias tak menggubrisnya. Bahkan saya juga jadi bahan cibiran dan bullyan dari tem...

Syariat dan Hakikat: Mana yang Benar?

  Solusi Perkelahian Abadi Agama Syariat dan Agama Hakikat Ini adalah perkelahian abadi. Dari dulu sampai sekarang tak pernah usai. Bahkan sampai nanti. Karena keduanya adalah 2 sisi yang berbeda. Persis seperti minyak dengan air. Perkelahian Agama Syariat dengan Agama Hakikat. Syariat itu dimensi zahir sedang hakikat itu dimensi bathin. Syariat itu dimensi tubuh sedang hakikat itu dimensi jiwa. Syariat itu dimensi materi sedang hakikat itu dimensi roh. Syariat itu dimensi fisika sedang hakikat itu dimensi metafisika. Syariat itu dimensi teknis sedang hakikat itu dimensi prinsipil. Syariat itu dimensi partikular (juziyat) sedang hakikat itu dimensi universal (kulliyat). Syariat itu dimensi yang terukur, terbatas dalam ruang dan waktu. Sedang hakikat itu dimensi abstrak yang tak terdefinisikan melampaui ruang dan waktu atau tanpa batas. Syariat itu dimensi relatif sedang hakikat itu dimensi Absolut. Agama di level syariat, adalah syarat dan rukunnya. Seabrek tata cara ya...

Arti Dibalik Isteri Selalu Ketus, Kasar, Marah-marah dan Tak Peduli Perasaan Suami

Bila isteri wataknya sudah berubah menjadi temperamen, sering marah-marah pada kita dan siapapun, mau ada sebab yang jelas atau tidak, ekspresi mukanya tak lagi sejuk pada kita, mulutnya sering ketus, kasar tanpa pernah lembut atau sentuhan perasaan lagi, maka sadarilah, itu tandanya masa expire   hatinya untuk kita sudah tiba.   Mau dia kita nasehati, kita sindir, kita ngambeg, kita diam, apalagi kita marahi, pengaruhnya tak kan ada. Jangankan dia akan menangis, yang terjadi malah dia akan berbalik menerkam kita. Termasuk jika dia kita ancam dengan perceraian pun, air mata cemas dan sedihnya juga tak kan keluar. Paling tinggi yang keluar hanya air mata buayanya. Singkatnya apapun usaha yang kita lakukan, akan percuma. Nasib kita sama dengan meninju tembok. Semakin kita bernafsu untuk memukulnya, maka kita yang akan semakin terluka dan bernanah. Atau seperti Punguk merindukan Bulan. Mau menghiba-hiba hingga menangis darah pun, dia tetap tak kan peduli apalagi berubah. ...