Tidak ada
rumus baku tentang detail apapun dalam perjalanan menuju Tuhan. Misalnya Tuhan
itu begini, cara mendekatkan diri padaNya begini lalu bukti pengabdian kita yang
sah padaNya adalah begini. Karena Tuhan itu Maha Luas tak terpikirkan dan tak
terbayangkan. Begitu juga tentang jalan menuju Dia, cara mendekatkan diri
padaNya sekaligus cara mengabdi padaNya. Ada banyak model, jalan dan cara yang juga
tak terbatas untuk itu.
Mengerucutkan
semua itu menjadi hanya satu model, jalan, pintu dan cara, sama artinya dengan
mengecilkan Tuhan itu sendiri dengan segala derivasiNya.
Jadi setiap
orang, akan ditempatkan Tuhan sesuai kondisinya
masing-masing sesuai kehendakNya. Bagaimana memahami Tuhan, lewat jalan apa
seseorang mendekatkan diri pada Tuhan, dalam bentuk apa wujud pengabdiannya dan
seterusnya, tak bisa dipukul rata untuk setiap orang.
Karena
itulah kita tak boleh merasa apa yang kita pahami tentang Tuhan, cara yang kita
tempuh, bentuk pengabdian kita pada Tuhan dan ahwal bathin yang kita rasakan,
kita klaim sebagai satu-satunya model yang benar. Justru itu adalah jebakan dan
perangkap spiritual tanpa kita sadari. Kita terjebak pada sikap ujub atau kesombongan tersembunyi. Terjebak merasa diri kita yang benar dan lebih mulia
dari orang lain. Sekaligus terjebak menyalahkan orang lain belum ada apa-apanya
bahkan salah.
Sadarilah, semua
itu adalah rahasia Tuhan. Hanya Dia yang berhak menilai semua itu. Lebih baik serahkan
semuanya padaNya. Jangan main hakim sendiri. Biarlah Tuhan sendiri yang menjadi
Juri Agung untuk semua itu. Dia adalah Dzat yang Maha Teliti, yang tak satupun
pernah luput dari perhitunganNya.
Lalu untuk kita yang masih dalam proses pendakian spiritual, jangan mudah
terpengaruh, apalagi memaksakan diri mengikuti detail sebuah model, jalan dan
cara untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Karena itu hanya akan membuat kita
bingung dan stress sendiri. Alih alih akan membuat perjalanan rohani kita akan
jadi naik. Cukuplah bagi kita Al Quran dan Sunnah Nabi sebagai panduan umum.
Jika iman kita sudah pekat pada keduanya, lalu juga sungguh-sungguh
mempraktekkannya, maka nanti Tuhan sendiri yang akan membimbing kita secara
langsung. Bagaimana cara memahami Dia, apa yang harus kita bathinkan dan apa
yang harus kita lakukan, akan diilhamkan langsung oleh Tuhan step demi stepnya
tanpa kita sadari sesuai perjalanan spiritual kita masing-masing. Tuhan itulah sesungguhnya
Mursyid Sejati untuk masing masing kita. Bukan apa dan siapapun selain DiriNya.
Komentar
Posting Komentar