Salah satu
cara cepat selamat dari rasa kebencian dan mencaci maki siapapun, baik jika itu
kita ucapkan secara terang-terangan maupun jika kita pendam dalam hati, adalah
dengan menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan. Biarkan Tuhan yang menilainya.
Biarlah Tuhan yang menjadi hakimnya. Jangan sampai kita terjebak main hakim
sendiri. Karena kita tidak tahu, siapa yang lebih baik atau lebih buruk diantara
sesama kita dimata Tuhan. Boleh jadi orang yang sangat kita benci itu, justru
lebih baik dimata Tuhan. Atau sebaliknya. Kita tidak pernah tahu yang
sebenarnya. Itu sepenuhnya adalah rahasia Tuhan.
Bagaimana
pun baiknya kita menurut diri kita sendiri, sedikitpun kita tidak boleh merasa
GR, merasa hebat dan merasa mulia dihadapan siapapun, apalagi di hadapan Tuhan.
Kita harus selalu merasa belum ada apa-apanya. Pengakuan bathin seperti itulah
yang akan menyelamatkan kita ketimbang merasa diri kita sudah lebih baik dari
orang lain. Kita harus selalu merendahkan hati, membuang ego dan berharap
kemurahan Tuhan agar hati kita dilembutkan dan diteduhkan oleh Tuhan.
Tapi itu memang tidak mudah. Hawa nafsu dalam diri kita sekaligus bisikan Setan, akan selalu berusaha untuk menggelincirkan kita. Tapi paling tidak, dengan berusaha menyadarinya dan sering-sering mnenghujamkan itu dalam hati, siapa tahu akhirnya Tuhan akan melimpahkan karuniaNya juga untuk kita, sehingga hal itu dilekatkan Tuhan sebagai pakaian kepribadian kita.
Komentar
Posting Komentar